Kamis, 13 September 2012

Di Bawah Pengaruh Teman



Ibu pengasuh yang saya hormati, saya memiliki anak perempuan berumur 10 tahun. Di kelas ia berteman dengan anak perempuan lain yang umurnya sama. Yang menjadi masalah adalah anak saya seperti merasa harus mengikuti semua permintaan temannya itu. Anak saya takut jika tidak menuruti permintaan temannya ia akan dimusuhi. Akhirnya, ia berusaha menunjukkan pada saya bahwa temannya itu baik pada saat saya melarangnya untuk tidak main lagi dengannya. Yang saya ingin tanyakan, mengapa anak saya merasa harus memenuhi tuntutan teman dan takut kehilangan temannya itu. Apa yang harus saya lakukan?
Ibu N, Jakarta

Jawab:
Ibu N yang baik, masa-masa prapubertas biasanya anak sangat tergantung pada teman. Oleh karena itu, orang tua harus menumbuhkan rasa percaya diri anak sejak dini dan mengembangkan kemandirian anak dalam berpikir dan mengambil keputusan. Kedua hal ini sangat penting ketika banyak tawaran-tawaran yang dihadapi anak di masa remaja.

Ketika seorang anak tidak mandiri dan kurang percaya diri, ia cenderung mengikuti tuntutan teman (kelompok) walaupun dia tidak menyukainya. Kebutuhan untuk dihargai dan diakui membuat anak berusaha untuk memenuhi desakan teman. dalam hal ini anak 'menyogok' agar tetap diterima sebagai anggota kelompok. Repotnya kalau permintaan kelompok adalah hal-hal yang bersifat menjerumuskan anak seperti merokok, minum, minuman beralkohol atau berpakaian yang kurang sopan. Akhirnya, anak kita tampil tidak sesuai dengan harapan kita.
Orang tua sebaiknya menjalin komunikasi dengan anak dan menjadi sahabat anak remaja. Cobalah mengontrol emosi dan pahami perasaan apa yang sedang dirasakan anak. Jika berkomunikasi dengan anak, Ibu jangan langsung menuduh atau menjatuhkan harga diri anak. Anak cenderung mengelak atau tidak mau bicara pada saat ia tersudut. 

Dengan memahami perasaannya, Ibu seperti membuka saluran emosinya. Anak akan menceritakan 'penderitaan'-nya dan Ibu dapat mengetahui apa yang sebenarnya terjadi. Dari sini Ibu dapat mengatur langkah-langkah apa yang akan diambil. Apakah membicarakan dengan guru, orang tua anak itu, atau kepada anak itu sendiri.
Namun, di atas segalanya, yang paling penting dibenahi adalah anak kita sendiri. Sudahkah kita menghargai semua kelebihan yang dia miliki, apakah kita memberi anak kita kesempatan untuk Berpikir, Memilih, dan Mengambil Keputusan? Arahkan anak untuk menemukan potensi dirinya dan kembangkan rasa percaya dirinya. Inilah modal utama anak untuk mampu mengikuti tuntutan sosial dan menolak keburukan. Semoga Allah memberi kekuatan pada Ibu dan menjaga anak Ibu dari pengaruh-pengaruh buruk temannya. Amin...Wassalam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar