Kamis, 13 September 2012

Agar Anak Gemar Membaca



Tumbuhkan kecintaan anak pada buku. Bukan sembarang buku, tapi buku yang bergizi. Nuraeni mengaku sangat waswas. Soalnya, anak pertamanya Pratama (6 th) belum juga bisa membaca. Padahal, anak-anak tetangganya pada usia itu sudah bisa membaca. ''Saya bingung, kenapa kok anak saya belum bisa membaca ya?'' tutur ibu muda itu.
Rasa gundah itu pasti tak hanya dirasakan Nuraeni. Bisa jadi, banyak orang tua yang juga merasa bingung lantaran si buah hati belum bisa membaca. Meski begitu, ada pula orang tua yang sengaja baru mengajarkan anaknya pada usia enam atau tujuh tahun. Alasannya, ''Anak-anak kan masa bermain. Kalau mereka dipaksa belajar, saya khawatir akibatnya tak baik.''
Menurut psikolog Mohammad Fauzil Adhim, masa anak-anak adalah masa bermain. Saat si buyung dan upik masih balita, orang tua memang tak diperbolehkan membebani anak dengan aktivitas pembelajaran formal yang menegangkan.
''Namun, semenjak baru dilahirkan anak sudah mulai belajar dan terus belajar dengan penuh antusias,'' kata penulis buku Membuat Anak Gila Membaca itu. Orang tua, imbuhnya, melalui pendekatan belajar yang alami bisa mulai mengajarkan membaca kepada si buah hati sejak baru lahir.

Penuh antusias
Mengapa membaca itu penting? Menurut Fauzil, mengajarkan membaca kepada anak, berarti orang tua telah mengajarkan mereka kemampuan berbahasa yang lebih teratur, terstruktur dengan rapi, memiliki makna yang kuat dan asosiasi yang sangat kaya. ''Tentu saja, tak sembarang buku. Tapi harus buku-buku yang bergizi.''

Ia memaparkan, membaca buku di usia dini, khususnya pada dua tahun pertama usia anak terbukti bisa merangsang dan meningkatkan IQ anak secara sangat signifikan. ''Kalau ingin punya anak yang punya IQ yang sangat tinggi, ajarkan membaca kepada mereka sejak bulan pertama kelahiran di dunia,'' tandasnya. Anda mungkin bertanya, apa yang perlu diberikan kepada mereka? Menurut Fauzil, salah satu hal penting yang perlu diberikan orang tua kepada anaknya adalah menghadapi mereka dengan wajah yang penuh antusias dan senyum yang mengesankan.

''Orang tua perlu menjalin kedekatan dengan anak sebelum mengajarkan mereka membaca,'' imbuhnya. Selain itu, orang tua pun perlu menciptakan suasana yang menyenangkan dan penuh keakraban. Dengan suasana itu, anak pun akan dengan senang belajar.
Mengenalkan membaca kepada si kecil, jelas Fauzil, bisa dilakukan sesuai jenjang usianya. Menurut dia, menumbuhkan minta baca anak bisa dilakukan sejak buah hati masih usia nol sampai enam bulan. ''Betapa menakjubkannya pada masa-masa ini.''

Menurut Fauzil, ada dua cara yang bisa dilakukan orang tua yang bisa digunakan untuk mengajarkan membaca pada anak di usia ini. Cara pertama, mengenalkan kartu huruf dan membacakannya ala Glenn Doman. Kedua, membacakan buku-buku cerita dengan suara keras (read aloud).
''Metode Glenn Doman lebih sederhana dan lebih mudah hasilnya, tetapi untuk jangka panjang kurang meyakinkan,'' imbuhnya. Soalnya, metode itu lebih menitikberatkan pada pengayaan pengetahuan, tepatnya ingatan, bukan pada dasar-dasar kemampuan berpikir dan memahami.

Sedangkan, cara kedua lebih menitikberatkan pada proses interaksi dan pemahaman masalah, mengembangkan kecakapan berbahasa, membangun komunikasi yang bagus dan memperhatikan ketepatan berbahasa. ''Cara ini memang membutuhkan usaha dan kemauan yang lebih keras dari orang tua,'' ungkapnya. Namun, hasilnya untuk jangka panjang lebih bagus.
Saat anak berusia 0-6 bulan, kata Fauzil, buku yang bisa diberikan kepada bayi mungil adalah; buku-buku dengan warna terang mencolok, gambarnya besar-besar dan sederhana. Bisa juga, buku dengan bahan kertas (cardboard) yang aman untuk digigit. ''Orang tua jangan marah, kalau bukunya disobek,'' ucap Fauzil.

Membaca bersama
Nah, bila si kecil telah menginjak usia 6-12 bulan, saatnya bagi orang tua untuk menyambut pagi, sore sehabis memandikan dan menjelang tidur dengan mengajak bayi membaca buku bersama.

''Pangku dia, ajak buka buku bersama, pegang tangannya untuk menunjuk-nunjuk gambar yang ada dan ceritakan dengan lebih hidup kepada mereka. Jika Anda mampu gunakan suara yang lebih variatif akan lebih baik,'' paparnya. Pada usia ini, berikan buku papan -- buku kaku yang menampilkan foto-foto bayi. Bisa juga berikan buku dengan gambar terang dan menggugah. Buku-buku itu harus aman untuk digigit. Anda bisa pula menggunakan buku berbahan kertas cukup kuat untuk dipasang di boks bayi atau dibentangkan di atas selimut. 

Bila si mungil telah menginjak usia 12 hingga 24 bulan, saatnya bagi Anda untuk memberi pengalaman pra membaca kepada anak secera lebih aktif. Membaca buku bersama merupakan kegiatan yang sangat menarik dan bermanfaat bagi anak. ''Begitu pula membacakan buku buat meraka,'' paparnya.
Hal itu, akan sangat berguna untuk membuat anak lebih dini menganal huruf dan angka. Selain itu, kepekaan anak untuk menandai huruf di dalam tulisan dan terutama dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya saja, saat makan, lauk yang sudah digigit kadang bentuknya mirip-mirip huruf.
Pada anak usia ini, jangan lupa memberi mereka pengayaan bacaan saat kegiatan membaca berlangsung. Berilah si anak penjelasan dan ceritakan pengalaman tentang apa-apa yang ditampilkan di buku. Mungkin saja, di buku itu ada gambar atau kata mikroskop, tugas Andalah untuk menjelaskan atau menceritakan pengalaman kepada anak.

Buku yang bisa diberikan pada anak usia ini adalah; buku-buku papan yang tak mudah sobek, buku-buku bergambar yang menampilkan anak-anak, buku pengantar tidur, buku-buku hewan segala ukuran maupun bentuk serta buku-buku tentang bagaimana mengucapkan selamat tinggal atau hello. Saat si kecil telah memasuki usia 2-3 tahun, tutur Fauzil, itulah masa yang paling menantang dalam kehidupan anak. ''Para ahli menyebut rentang usia ini sebagai the terrible twos -- masa-masa dua tahun yang mengerikan,'' ungkapnya.
Masa inilah, si buah hati tengah cerdas-cerdasnya, cerewet-cerewetnya dan tengah belajar menampakkan egonya. Menurut Fauzil, jika orang tua sudah mengenalkan membaca pada anak sejak usia lebih dini dan mereka tertarik, maka pada usia ini orang tua akan kelimpungan. Itu, karena anak akan semangat meminta Anda membacakan buku, sekaligus mereka telah belajar memaksa.

Di sinilah orang tua harus bersabar dan berupaya lebih keras untuk membuat meeka tertarik. Agar Anda tak bingung, ada beberapa buku yang bisa Anda berikan kepada si kecil pada usia ini. Misalnya, buku yang menceritakan kisah sederhana, buku-buku berirama dan bersanjak, buku cerita sebelum tidur, buku tentang berhitung, alfabet, bentuk-bentuk atau ukuran, serta yang mengajarkan moral dan ide-ide saat bermain.
Saat anak memasuki usia 3-5 tahun atau pada tahap prasekolah, kata Fauzil, ada beberapa buku yang pas dan bisa menggugah mereka untuk antusias membaca. Buku-buku itu antara lain; buku tentang anak-anak yang memiliki pandangan dan hidup seperti meraka, buku berhitung atau tentang waktu serta ukuran, buku pengetahuan sederhana tentang sesuatu. Bisa pula diberikan buku-buku cerita tentang bagaimana menjalin persahabatan, buku-buku yang menuturkan asyiknya punya adik dan hebatnya anak kalau sayang adik serta membantu ibu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar